Pantai Karangbolong ini berada di Desa Karangbolong,Kecamatan Buayan,Kabupaten Kebumen,Jawa Tengah.Jarak dari Kota Kebumen sekitar 40 Km sebelah barat daya dengan rute tang bisa Sobat tempuh dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.Ada beberapa rute jalan yang bisa Sobat tempuh,jika Sobat berasal dari Kota timur seperti Jogjakarta bisa mengikuti JL Deandles hingga sampai menemukan papan petunjuk yang mengarah ke pantai Suwuk.

Kemudian ikutilah jalan terus hingga menemukan jembatan  yang kemudian Sobat nanti akan menemukan pertigaan,kemudian belok ke kiri,ikutilah jalannya hingga nanti Sobat akan menemukan Alun alun Karangbolong,kemudian lurus terus hinga nanti Sobat menemukan pertigaan lalu belok ke kanan,ikutilah jalan tersebut hingga nanti Sobat akan menemukan letak pantai Karangbolong yang Sobat tuju.

Untuk harga tiket masuknya sangatla murah,Sobat gak usah khawatir dengan harga yang mahal,karena untuk bisa menikmati keindahan pesona pantai Karangbolong ini Sobat hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 5000 perorang,dengan harga yang cukup murah ini Sobat sudah bisa eksplore seluruh lokasi wisata pantai Karangbolong ini.

Harga tiket masuk untuk bus besar tentunya akan lebih murah,karena biaya masuk bus ke pantai Karangbolong Kebumen ini sebesar Rp 250.000 untuk maksimal 60 orang.Harga tiket masuk tersebut belum termasuk harga parkirnya.untuk biaya parkir pantai Karangbolong ini Rp 5000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk biaya parkir mobil

Fasilitas pantai Karangbolong Kebumen
Berbicara tentang fasilitas yang ada di lokasi wisata panta Karangbolong ini tentunya sudah cukup lengkap untuk menunjang kebutuhan Sobat,fasilitas pantai Karangbolong Kebumen ini antara lain:
*Lokasi parkir untuk sepeda motor dan mobil yang sudah disediakan di sana.
*Tempat ibadah,masid dan mushola
*Warung makan dan warung warung kopi yang tersedia di sana
*Kamar mandi dan toilet umum
*Tempat istirahat,seperti Gasebo dan aula.
Selain fasilitas fasilitas tersebut tentunya Sobat bisa memanfaatkan fasilitas spot spot foto selfi yang bisa Sobat jadikan background berfoto selfi.

Sejarah Dan Mitos Pantai Karang BolongDulunya Pantai Karang Bolong ini dikenal dengan nama Pantai Karang Suraga yang diambil dari Suryadilaga, seorang ilmu tinggi yang bertapa di sana. Akan tetapi perubahan nama ini berdasarkan keberadaan batu karang yang ada di pantai tersebut berlubang. Lubang di batu karang ini pun masih menjadi misteri, tetpi diduga bahwa hal itu disebabkan oleh letusan Gunung Krakatau di tahun 1883.

Layaknya pantai yang ada di Indonesia, Pantai Karang Bolong juga diceritakan memiliki cerita mitos yang dipercayai masyarakat sekitar. Berdasarkan sejarah dan mitos yang ada tentang Pantai Karang Bolong, masyarakat sering menggelar ritual yang diberi nama “Unduh Sarang Walet”. Upacara oleh warga sekitar ini rutin dilakukan sehari sebelum memalukan panen sarang walet yang terdapat di gua-gua sekitar pantai.

sarang walet tersebut dapat ditemukan di Gua Pasir, Gua Karangduwur, dan juga Gua Karang Bolong. Sebenarnya tujuan utama dilakukannya ritual ini adalah untuk meminta keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan dan juga meminta ijin kepada Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Ijin ini dilakukan karena warga setempat menganggap semua yang ada di Laut Selatan adalah miliki Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Laut Selatan.

Ada juga mitos unik yang berlokasi gak jauh dari Gua Karang Bolong dimana ada lubang kecil yang hanya dapat dilihat saat air laut surut. Konon, lubang itu terkadang digunakan untuk melakukan ritual pemanggilan jin bro, dimana orang-orang akan membawa sesajen serta membaca mantra khusus saat ada di dalam lubang tersebut. Bahkan gak sedikit yang menggunakan gua di Pantai Karang Bolong untuk mencari pesugihan.

Pantai ini merupakan salah satu pantai yang ada di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, lebih tepatnya lagi pada sisi bagian selatan setelah daerah Gombong. Jika lewat kawasan ini, lo semua akan disambut dengan pegunungan kapur yang keren banget, dan jika lo teruskan perjalanan lo akan sampai di gugusan pantai-pantai indah.

Selain Pantai Karang Bolong, di sana juga ada berbagai pantai indah yang bisa lo kunjungi seperti Pantai Suwuk dan Pantai Meganti. Sesampainya lo di Pantai Karang Bolong, lo akan disambut oleh deburan ombak yang bergerak mendekati bibir pantai. Kondisi pasir yang berwarna putih keabuan juga menambah pesona Pantai Karang Bolong yang juga disertai dengan deretan pohon kelapa.dan bbukit bukit yang indah tak ada salahnya kalian sesekali mengunjungi pantai karang bolong bersama orang tercinta mau keluarga bahkan tak sedikit yang dengan cara berombongan

Salah satu daya tarik dari Pantai Karang Bolong ini adalah saat mulai datang waktu air surut. Ketika air surut, lo dapat menjelajahi karang-karang yang terlihat di permukaan. Saat inilah kehidupan bawah laut bisa lo lihat dengan jelas.

Tentunya, layaknya wisata pantai lainnya, lo juga bisa bermain air dan menyewa perahu kecil serta banana boat di sana. Tetapi, sorotan utama Pantai Karang Bolong adalah spot gua batu yang memiliki panjang sekitar 30 meter dengan tinggi 5 meter dan lebar 30 meter. Spot ini merupakan ikon dari Pantai Karang Bolong dan tentu aja menjadi lokasi favorit para pengunjung untuk berfoto di sana

Karang Bolong Konon ceritanya  yang berkembang selama ini adalah Nyi Blorong tuh identik dengan pencari pesugihan.  Oho entah bener apa enggak saya sendiri gak tau pasti. Menurut kerabat yang tinggal di Kebumen mereka cerita sih seperti itu, ada aja orang-orang yang mencari harta dengan jalan pintas mencari pesugihan di pantai karang Bolong walaupun syaratnya berat tetep aja ada yang mau melakukanya (Nauzu billahi min zalik semoga terhindar dari perbuatan seperti itu)

Sebenarnya jika ingin menuju  ke pantai Karang Bolong sekarang bisa juga kalau kita mau lewat pantai Suwuk yang ada di Kebumen. Caranya yaitu nanti di ujung batas sebelah barat pantai Suwuk ada penyewaan kapal per orang 5000 rp bisa bolak balik. Tinggal pesan saja minta dijemput jam berapa, tuh kapal nanti bakanan menjemput kita. Namun jika gak mau cara ini kita juga bisa melewati pintu masuk Pantai Karang Bolong yang letaknya juga tidak jauh-jauh amat dari Pantai Suwuk.

Karena waktu itu hari menjelang sore kami memilih masuk melalui pintu masuk pantai Karang Bolong alias tidak naik perahu dari pantai Suwuk. Pantai Karangbolong merupakan pantai landa berpasir yang cukup luas, yang dibatasi oleh perbukitan yang disusun oleh batuan sedimen klastik asal-gunungapi. Pasir berwarna kelabu yang berukuran halus-kasar bersumber dari batuan tersebut. Sapuan ombak besar yang membentur dinding pebukitan menghasilkan energi yang cukup untuk mengikis, mengangkut dan mengendapkan kembali butiran batuan. Derajat pelapukan yang tinggi di kawasan ini mempercepat proses abrasi tersebut. Setempat, singkapan breksi lahar yang berada di pinggir pantai mengalami pengikisan, menghasilkan bentukan abrasi yang unik.

Pantai Karangbolong mempunyai potensi membentuk arus balik yang kuat, sehingga merupakan kawasan yang berbahaya untuk berenang. Kegiatan lain yang dapat dilakukan wisatawan adalah memancing, di mana beberapa jenis ikan karang cukup melimpah di pantai ini. Di kawasan pantai ini juga terdapat Gua Karangbolong, yang terletak di sisi timur. Sebuah lorong yang cukup panjang terbentuk pada lapisan breksi lahar yang terkekarkan. Gua Karangbolong berukuran panjang 30 m, lebar 10 m dan tinggi sekitar 5 m.

Breksi yang dikenal sebagai Formasi Gabon ini berumur Oligo-Miosen atau antara 30-15 juta tahun lalu, tersingkap bersama-sama dengan sisipan batu pasir dan batu lempung. Pembentukan Gua Karangbolong dipengaruhi oleh peruntuhan yang terjadi di sepanjang batas bidang antara breksi dengan batu pasri atau batu lempung. Lubang peruntuhan akan semakin besar karena lapisan batuan yang menggantung di atap lubang selalu runtuh akibat beratnya. Proses itu juga dipicu oleh kekar-kekar yang ada, yang kehadirannya memperlemah daya ikat antar komponen batuan. Proses pembentukan gua teramati baik di ujung timur dan selatan Goa Karangbolong, di mana pada skala kecil terjadi peruntuhan batuan di sepanjang batas lapisan yang berbeda. Karena bukan gua batu gamping, maka di dalam Goa Karangbolong tidak dijumpai ornamen.

Sebagai daerah yang memiliki batas dengan Samudera Hindia tentu saja Kabupaten Kebumen memiliki banyak tempat wisata  pantai. Hingga saat ini inisiatif penduduk untuk mengembangkan potensi daerahnya terus berkembang  seiring dengan kesadaran untuk peningkatan kemakmuran perekonomian warga. Salah satu yang telah berhasil dibuka dan terus berbenah diri adalah wisata Desa Pasir. Secara administrasi desa ini berada di Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen, 33 km selatan Kota Gombong. Desa Pasir selama ini di kenal sebagai TPI, tempat pelelangan ikan yang masih tercatat sebagai TPI kondang karena menghasilkan tangkapan ikan yang berlimpah.

Sebagaimana di daerah Jawa pada umumnya, ada sebuah tradisi budaya yang hingga saat ini masih terjaga dan teratur  dilakukan oleh masyarakat nelayan, upacara adat sedekah laut . Perjalanan mbolang (backpacker) saya untuk melihat penyelenggaraan  sedekah laut baru-baru ini,   benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam karena pada tahun ini diselenggarakan secara estafet  bareng dengan kegiatan Pasir Culture el festiValico (PaCiVic),  9-11 Oktober 2015. Pacivic adalah kegiatan komunitas backpacker Kebumen yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengeksplore beberapa pantai dan goa dalam wilayah Kawasan Karst Gombong Selatan. Dan saya akan mencoba menuliskan catatan perjalanan saya  mulai dari acara sedekah laut yang unik itu.

Ngga lucu bila saya tidak bertanya kepada mereka yang dianggap tetua dan mampu memberikan informasi tentang sedekah laut, Beruntungnya saya karena telah bertemu dengan Bapak Supriyo dari Pokdarwis Desa Pasir. Beliau secara gamblang dan ‘teteh’ – lancar menceritakan gelaran budaya tersebut. Tradisi sedekah laut secara rutin diselenggarakan oleh nelayan yang tergabung dalam Rukun Nelayan Pasir, dan pada event kali ini diikuti oleh ratusan nelayan dari berbagai  desa, yaitu Desa Pasir, Jintung, Banjararjo, Srati dan

Desa Karangbolong . Acara sedekah laut itu sendiri di tandai dengan kenduri di pinggir pantai, memanjat doa, pentas wayang serta melarung sesaji ke Laut Selatan. Waktu pelaksanaan pada sasi kapat (Bulan ke – 4) di hari Jum’at Legi penanggalan Jawa dan pada sedekah itu sendiri akan dipentaskan Wayang Kulit dengan cerita Romo Tambak di siang harinya dilanjutkan semalam suntuk dengan lakon Mancingan (Kisah lahirnya Dewi Rr Amis). Ada beberapa kekhasan yang mungkin jarang menjadi perhatian bagi pengunjung acara ini, yaitu sajian khas Sedekah Laut Pasir,  kuliner Trancam Terong Glatik yang berbumbu spesifik yang diwariskan secara lisan terpelihara menjadi tradisi dari generasi ke generasi. Ada pula sajian ayam yang dimasak serupa gecok untuk melengkapi ubo rampe upacara tersebut.. Dan selesainya acara sedekah akan diakhiri dengan dibakarnya semua atribut penyelenggaraan mulai dari panggung, tratag dan wuwungan blarak. Dan saya kutip dari narasumber bahwa acara sedekah laut sebenarnya adalah wujud ekspresi rasa syukur atas melimpahnya hasil laut yang diberikan kepada para nelayan Pantai Pasir. Sesaji itu di persembahkan untuk penguasa laut kidul, agar para nelayan diberikan keselamatan, kesehatan dan keberkahan

Nelayan Pantai Pasir karang bolong memiliki tradisi turun temurun yang rutin digelar setiap tahun sekali. Tradisi sedekah laut, yang dalam bahasa setempat disebut labuhan itu sebagai ritual wajib yang dilakukan sebelum melaut setelah mereka melewati musim paceklik Nelayan Pantai Pasir Kecamatan Ayah menggelar upacara larung sesaji “labuhan” sebagai bentuk rasa syukur atas mulai melimpahnya hasil tangkapan ikan.

Ribuan nelayan dari lima desa, yakni Desa Pasir, Banjararjo, Jintung, Srati di Kecamatan Ayah, dan Karangbolong, Kecamatan Buayan mengikuti ritual rutin yang digelar setahun sekali itu. Ritual itu, digelar setiap memasuki musim kapat pada hari Jumat Manis, menurut penanggalan jawa Ritual itupun menyedot perhatian dari berbagai masyarakat, bukan hanya dari warga sekitar. Namun banyak juga yang datang dari Kota Gombong, Sumpiuh, maupun Kebumen.

“Ini adalah acara labuhan. Acara ini digelar setiap Jumat Manis pada musim kapat, dimana pada bulan ini para nelayan memulai melaut setelah beberapa bulan paceklik,” ujar Ki Pelabuh, Sarikun (43) usai melarung sesaji.

Sarikun menjelaskan, ritual ini sebagai bentuk rasa syukur atas melimpahnya hasil laut yang diberikan kepada para nelayan Pantai Pasir. “Sesaji itu kita persembahkan untuk penguasa laut kidul, agar para nelayan diberikan keselamatan, kesehatan dan keberkahan,” kata pria yang tidak
lancar berbahasa Indonesia itu.

Ketua Rukun Nelayan TPI Pasir,  mengatakan, tradisi ini selalu dilakukan rutin setiap tahunnya. Selain sebagai wujud syukur, kata dia, kegiatan ini sebagai kebersamaan antar sesama nelayan. “Ini memag tradisi yang harus dilakukan setiap akan memulai melaut pada masa kapat,” kata Dul Jalal yang di dampingi Bendahara Rukun Nelayan TPI Pasir